WAKIL Presiden RI, Ma’ruf Amin memastikan program pertanian tetap berjalan meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
“Saya kira program pertanian tidak terganggu. Pertama, kan programnya sudah jelas, langkah-langkah yang akan dilakukan, varietas nya mana,” terangnya kepada sejumlah jurnalis seusai meresmikan Kawasan Pangan Nasional (KPN) di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (4/10).
Menurut Ma’ruf, dalam rangka menghadapi El Nino juga, Kementerian Pertanian sudah menyiapkan sekian area yang harus ditanami.
Baca juga : Menteri-Menteri Jokowi Terseret Kasus, Istana Tunggu Proses Hukum
“Mulai Langkah-langkah intensifikasi, maupun juga mekanisasi, kemudian juga ekspansi, untuk memperluas lagi, itu sudah terpogram dengan baik di Kementan,” ungkapnya.
Baca juga : Petugas dengan Rompi KPK Periksa Mobil Van Hitam di Garasi Mentan Syahrul
Ma’ruf meyakini, bahwa Wakil Mentan (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi bersama para pejabat teknis di Kementan mampu mengeksekusi rencana-rencana penanganan pertanian yang telah disiapkan pemerintah.
“Dan ada Wamentan, ada gubernur di daerah yang sudah siap juga, dirjen teknis, menurut saya, program pertanian tidak akan terganggu,” ujarnya.
Ketika ditanya perihal kemungkinan reshuffle, Ma’ruf menjawab bahwa keputusan resuhffle merupakan prerogatif presiden.
Syahrul Yasin Limpo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga telah melakukan korupsi di lingkungan kementerian yang dipimpinnya. (Z-8)
