Forumterkininews.id, Jakarta – Sebuah komet vulkanik yang memiliki ukuran lebih besar dari Gunung Everest meledak untuk kedua kalinya dalam waktu empat bulan saat meluncur menuju matahari.
Komet tersebut merupakan komet kriovolkanik atau gungun berapi dingin. Memiliki inti yang padat dengan perkiraan diameter 18,6 mil atau setara 30 kilometer. Berisi campuran dari es, debu serta gas yang dikenal dengan cryomagma. Komet tersebut diberi nama ’12P/Pons-Brooks’.
Mengutip laman Live Science, inti komet dikelilingi oleh awan gas kabur yang disebut koma dan bocor keluar dari bagian dalam komet. Karena ketika radiasi matahari memanaskan bagian dalam komet, tekanan meningkat dan komet meledak dengan dahsyat.
Pada 5 Oktober lalu, para astronom telah mendeteksi ledakan besar dari komet 12P. Komet tersebut menjadi lebih terang puluhan kali karena pantulan cahaya ekstra dari komanya yang meluas, menurut British Astronomical Association (BAA). Kemudian, beberapa hari berikutnya Spaceweather.com melaporkan bahwa komet tersebut mengeluarkan tanduk aneh.
Bentuk komet tersebut terlihat tidak biasa yang kemungkinan disebabkan oleh ketidakaturan bentuk inti 12P. Saat ini komet tersebut sedang meluncur menuju bagian dalam tata surya dan akan terlempar mengelilingi matahari dalam orbitnya yang sangat elips selama 71 tahun mengelilingi bintang.
Komet 12P diperkirakan akan mencapai titik terdekat dengan bumi pada 21 April 2024 nanti. Dapat dilihat dengan mata telanjang sebelum nantinya akan terlempar kembali ke luar tata surya. Kemudian tidak akan kembali sampai tahun 2095.
Pertumbuhan koma pada ledakan terakhir tidak jelas seberapa besar, namun ledakan terakhir itu dua kali lebih kuat dari letusan sebelumnya.
Namun, komet 12P bukan satu-satunya komet vulkanik, melainkan sebelumnya ada komet 29P. Komet 29P pernah mengalami letusan terbesarnya dalam kurun 12 tahun pada Desember 2022 lalu.
