- Advertisement -spot_img
HomeNasionalEmpat Tahun Uskup Suharyo Jadi Kardinal Ditandai dengan Monumen Santa Teresa

Empat Tahun Uskup Suharyo Jadi Kardinal Ditandai dengan Monumen Santa Teresa

- Advertisement -spot_img


ASKARA – Dalam rangka mengenang dan bersyukur atas pengangkatan Uskup Agung Mgr. Suharyo sebagai Kardinal, empat tahun yang lalu, 1 Oktober 2019, Jaya Suprna mempersembahkan patung Santa Teresa untuk ditempatkan di Gereja Katedral Jakarta.

Acara peresmian dan pemberkatan patung Bunda Teresa, Mother of The Poor, dari Kalkuta, dilakukan oleh Kardinal Suharyo, Kamis (5/10). 

“Monumen ini dipersembahkan oleh Jamu Jago, Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, sebagai kenangan syukur atas empat tahun pengangkatan Bapak Uskup Ignatius Kardinal Suharyo sebagai Kardinal,” kata Jaya Suprana.

Jaya Suprana mempersembahkan monumen atau patung Bunda Teresa, karena Bunda Teresa adalah sosok yang sangat sederhana, rendah hati, penuh kasih dan sukacita.

Bunda Teresa adalah seorang biarawati Katolik berdarah Albania berkewarganegaraan India yang mendirikan The Missionaries of Charity’s (Misionaris Cinta Kasih) di Kolkata, India pada 1950. Lebih dari 45 tahun dirinya melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan orang yang amat membutuhkan pertolongan di Misionaris Cinta Kasih, ordo pertama yang ada di dunia.

Setelah Bunda Teresa wafat pada 5 September 1997, Bunda Teresa dibeatifikasi, istilah tahap pertama proses untuk menjadikan seseorang yang telah mati menjadi orang suci dalam Gereja. Bunda Teresa dianugerahi oleh Paus Yohanes Paulus II dengan gelar Beata Teresa dari Kolkata.

Bunda Teresa yang bernama asli Agnesë Gonxhe Bojaxhiu (Gonxhe berarti “kuncup mawar” dalam bahasa Albania) lahir pada 26 Agustus 1910, di sküb, Kekaisaran Ottoman (sekarang Skopje, ibu kota Republik Makedonia).

Pada tahun 2013 Bunda Teresa diakui kesuciannya dengan memperoleh gelar Beata, Bunda Teresa yang diberkati. Mukjizat pertama terjadi pada Monika Besra yang berusia 30 tahun dan disembuhkan dari sakit tumor perut setelah berdoa melalui perantaraan Bunda Teresa. Kanonisasi untuk menjadi Santa terus berlangsung, menggerakkan doa-doa untuk BundaTeresa di seluruh penjuru dunia. Pada tahun 2015 Paus Fransiskus mengeluarkan keputusan mengakui mukjizat kedua dari Bunda Teresa, berupa kesembuhan seorang pria Brazil dari penyakit tumor otak, setelah kerabatnya memanjatkan doa kepada Bunda Teresa pada tahun 2008.

Tahun 2016 Bunda Teresa memperoleh kanonisasi sebagai Santa, sehingga sebutan Bunda Teresa dari Kalkuta yang diberkati berubah menjadi Santa Teresa dari Kalkuta. Dia menjadi ikon dan patron untuk semangat hidup berkarya bagi orang-orang termiskin, semangat membawakan keramahan, perdamaian dan kegembiraan di tengah orang miskin, sakit, ditolak dan yang tidak diinginkan kehadirannya.





Source link

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here