Forumterkininews.id, Jakarta – Penyelidikan kasus dugaan malpraktik terhadap seorang anak berinisial BAD (7) yang mengalami mati batang otak usai operasi amandel terus bergulir. Polda Metro Jaya akan memeriksa dirut hingga dokter Rumah Sakit (RS) Kartika Husada.
RS itu adalah tempat BAD (7) menjalani operasi amandel hingga akhirnya terkulai lemas pascaoperasi. Setelah mendapat perawatan 13 hari, nyawanya tidak tertolong.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak terlapor.
“Terlapor semua akan kita undang klarifikasi untuk dimintai keterangannya,” kata Ade Safri, kepada Forumterkininews, di Jakarta, Selasa (3/10).
Adapun terlapor dalam perkara ini yakni Direktur Rumah Sakit, Dian, Fauzi sebagai Manager Operasional. Selain itu juga jajaran dokter rumah sakit di antaranya Rico Radityatama, Lucky, Zizi, Welly Tanjung, Rahmah Indah, NS Krista.
Selain itu Ade Safri mengatakan juga akan memanggil pelapor hingga saksi untuk menemukan ada atau tidaknya peristiwa pidana yang terjadi.
Dalam pemberitaan sebelumnya, keluarga BAD (7) melaporkan direktur serta sejumlah dokter RS Kartika Husada ke Polda Metro Jaya.
Laporan teregister dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 29 September 2023 terkait dugaan tindak pidana kejahatan perlindungan konsumen.
Pengacara Keluarga BAD, Cahaya Christmanto Anak Ampun mengatakan, pihaknya melaporkan kejadian ini karena dugaan malpraktek yang membuat fatal kondisi pasien.
“Orang tua dari korban (BAD) menduga ada tindak pidana malpraktek, baik itu kelalaian. Jadi kami sudah membuat laporan kepolisian,” kata Cahaya, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/10).
