- Advertisement -spot_img
HomeNasionalDi Hari Batik Nasional,, Prof. Rokhmin Dahuri Perkenalkan 8 Batik Khas Cirebon

Di Hari Batik Nasional,, Prof. Rokhmin Dahuri Perkenalkan 8 Batik Khas Cirebon

- Advertisement -spot_img


ASKARA – Hari ini, Senin, 2 September 2023, kita merayakan kekayaan budaya Indonesia yang diwujudkan dalam seni batik. Batik menggambarkan keindahan dan kreativitas bangsa kita yang luar biasa. 

“Mari kita apresiasi warisan budaya ini dan terus mempromosikannya di dalam negeri maupun di dunia internasional,” ujar Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, Senin (2/10).

Pada kesempatan ini, Prof. Rokhmin Dahuri berharap agar tradisi batik terus dilestarikan dan dihargai. Kita bisa mengenakan batik dengan bangga, baik dalam acara-acara formal maupun santai. 

“Mari kita dukung perajin batik lokal dan memilih produk batik asli Indonesia,” imbuh Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan itu.

Melalui perayaan Hari Batik Nasional, kata Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan 2020 – Sekarang, mari kita tingkatkan kesadaran dan pemahaman akan nilai-nilai budaya kita. Kreatifitas, ketekunan, dan keunikan dalam desain batik adalah cerminan dari kekuatan dan ciri khas bangsa kita. 

“Yuk, lestarikan tradisi batik sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan kita sebagai rakyat Indonesia,” kata caleg DPR RI/Jabar VIII, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu itu.

Lalu, Prof. Rokhmin Dahuri memperkenalkan 8 Batik khas Cirebon, antara lain:

1.  Batik Mega Mendung

Motif Mega Mendung dibuat oleh Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran dan pendiri Kerajaan Cirebon. 

Pangeran Cakrabuana juga paman dari Sunan Gunung Jati. Versi lain motif ini diadaptasi dari hiasan keramik yang dibawa putri Ong Tien, putri Kaisar Hong Gie dari masa Dinasti Ming, saat menikah dengan Sunan Gunung Jati.

Jenis motif satu ini memang paling populer dan menjadi ikon dari batik asal Cirebon itu sendiri.

2. Motif Batik Singa Barong

Jika dimaknai dari sisi budaya kontemporer, motif Batik Singa Barong, memuat empat pendekatan alam. Yaitu api (Singa), angin (sayap), bumi (gajah),, air (naga).

Terlepas dari pendekatan itu benar atau salah, batik Singa Barong memiliki makna bahwa kekuatan yang sempurna terletak pada penyatuan aspek fisik dan jiwa. Penyatuan aspek ini hanya didapat melalui konsep hidup bersama-sama bergotong royong, menerapkan sikap take and give antar sesama, hidup bertoleransi dan menghargai perbedaan.

3. Batik Cirebon Motif batik Paksinaga Liman

Dibalik hasil perpaduan dua budaya, batik Keraton Cirebon ini juga memiliki filosofi dan makna melalui hewan keramat pada motifnya. Tiga hewan tersebut menjadi simbol masing-masing budaya. Seperti paksi atau burung Garuda menjadi simbol budaya Islam, naga simbol budaya China dan liman atau gajah menjadi simbol budaya Hindu.

Motif Paksi Naga Liman menjadi simbol kekuatan dan keberanian, simbolisme ini berasal dari kebudayaan Jawa yang percaya akan sebuah mitos dan legenda terkait motif ini, salah satu mitos yang dikenal adalah mengenai seorang raja yang mendapatkan julukan Raja Naga yang dipercaya memiliki kekuatan.

4. Motif Batik Taman Teratai 

Salah satu motif Taman Arum yang juga dikenal dalam khazanah Batik Keraton Cirebon adalah sebuah Motif Taman Teratai. Seperti namanya, Taman Teratai menggambarkan kolam di Kesepuhan Keraton Cirebon yang penuh berkhiasan bunga Teratai. 

Yang menarik dari Motif Taman Teratai adalah dalam desainnya tidak ada hanya menampilkan unsur bunga Teratai sebagai ragam hias utama, tetapi didalamnya menampilkan hias kereta kencana Keraton Cirebon.

Pakai Naga Liman yang disamarkan, Gajah (Liman) yang disamarkan pada bentuk wadasan (ragam hias berbentuk batu karang). Naga disamarkan pada batang dan Paksi pada burung.

5. Motif Batik Cirebon Patran Keris

Motif Patran Keris merupakan salah satu motif khas dalam batik Trusmi Cirebon. Motif ini menggambarkan bentuk -bentuk keris yang dilengkapi dengan Patran.

Patran adalah hiasan yang diterima ditempelkan pada keris yang digunakan sebagai simbol kekuatan dan keberuntungan.

Makna dari motif Patran Keris sangat kaya, motif ini dipercaya dari simbol kekuatan, keberuntungan dan juga  keberanian.

Keris dianggap sebagai senjata yang kuat dan dihormati dalam tradisi Jawa, sementara Patran menandakan keberuntungan dan kebahagiaan.

6. Motif Batik Cirebon Wadasan

Motif Wadasan berasal dari Cirebon yang mayoritas beragama Islam. Sebagai perlambang kehidupan manusia seyogyanya memiliki dasar yang kokoh sekokoh batu karang, yaitu berupa iman dan akidah agama, yang tidak boleh goyah dan senantiasa Istiqomah.

7. Motif Batik Sawat Pengantin

Kata Sawat berarti sayap, atau dalam bahasa Cirebon berarti Lar. Adapula yang berpendapat bahwa kata sawat berasal dari kata sahwat. 

Motif batik Sawat Pengantin merupakan salah satu motif batik khas Trusmi. Motif ini sering digunakan pasangan pengantin dalam acara prosesi pernikahan. Karena filosofinya yakni dipercaya bisa melindungi kehidupan pemakainya. 

Kita sebut saja batik pengantin yang menurut sejarah merupakan motif batik yang sering dipakai oleh keluarga keraton Cirebon seperti keraton Kesepuhan, keraton Kanoman, keraton Kecribonan dan keraton Keprabonan. 

Karena hal inilah Batik Pengantin menjadi masuk dalam jenis batik Larangan atau hanya boleh digunakan oleh kalangan tertentu saja.

8. Motif Batik Ciwaringin Bangau

Jenis motif batik ini terinspirasi dari cerita rakyat Ciwaringin pada masanya yang pernah dijajah kolonial Belanda.

Terdapat gambar burung bangau yang identik sebagai simbol kesetiaan rakyat pada tempat yang diterima asalnya.





Source link

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here