- Advertisement -spot_img
HomeEkonomiBuwas Ungkap 1 Biang Kerok Harga Beras Masih Melesat Sampai Kini

Buwas Ungkap 1 Biang Kerok Harga Beras Masih Melesat Sampai Kini

- Advertisement -spot_img



Jakarta, CNN Indonesia

Perum Bulog mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan itu salah satunya terjadi karena beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang berasal dari impor beberapa kali ditemukan dipalsukan.

Karung beras tersebut diganti dengan merek lainnya dan dijual dengan harga tinggi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Beras Bulog ini kualitasnya premium, enggak dioplos, rawannya diganti karung. Dianggap produksi lokal mereka, dimasukkan, di-packaging merek-mereknya mereka untuk disuplai dengan harga tinggi,” katanya di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (5/10).

Ia mengatakan kondisi itu menjadi salah satu penyebab kenaikan harga beras melonjak.

“(Harga) enggak akan turun-turun karena jualnya begitu, untungnya sebesar-besarnya,” kata Buwas.

Buwas mengatakan Satgas Pangan tengah berupaya untuk menindak pihak yang memalsukan beras SPHP. Satgas Pangan sudah mengambil sampel dari 11 jenis beras impor milik Bulog dan membeli beras merek lainnya dari ritel-ritel.

Beras-beras tersebut kemudian diperiksa di laboratorium.

“Begitu dicek di laboratorium, ada identik dari 11 macam yang kita datangkan tadi berarti penyalahgunaan. Itu pidana,” katanya.

Buwas mengatakan pihak yang memalsukan beras Bulog selanjutnya akan ditindak oleh kepolisian.

“Kalau pidana tergantung polisi, pidana apa ini. Kalau penipuan bisa, nanti UU Konsumen kena juga dia. Artinya penegakan hukum adalah kewenangan polisi,” katanya.

Harga beras telus melesat naik dalam beberapa bulan belakangan ini. Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga beras nasional pada 1 Juni lalu masih Rp13.350 per kg.

Namun, per Rabu (4/10) ini, harga beras tersebut sudah naik jadi Rp14.450 per kg. Untuk meredam kenaikan harga itu, pemerintah menggelar operasi pasar.

Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiryaryo mengatakan operasi pasar dengan beras SPHP Bulog salah satunya dilakukan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

[Gambas:Video CNN]

Operasi pasar ia klaim telah menurunkan harga beras di tingkat distributor hingga 11 persen.

Ia menjelaskan operasi pasar dimulai pada 12-13 September 2023 dengan stok 25 ribu ton. Namun, harga beras masih menyentuh Rp12.600 per kg pada 14 September.

Beras SPHP kemudian ditambah saat ini menjadi 31 ribu ton dan perlahan membuat harga beras turun.

“Saat ini sudah di 31 ribu ton, seiring dengan penambahan stok itu harga beras menurun 11 persen, dari Rp12.600 menjadi Rp11.185 (per kg) di hari ini,” katanya.

(fby/agt)






Source link

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Must Read
- Advertisement -spot_img
Related News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here