Kandidat Raebareli dari BJP Dinesh Pratap Singh menuduh keluarga Gandhi menyimpan “kebencian” terhadap Raebareli-Amethi, dan bertanya mengapa mereka tidak menurunkan pemimpin lokal tetapi memilih “petugas Priyanka Gandhi” untuk mengikuti pemilu Lok Sabha dari Amethi.
Singh, yang akan menghadapi Rahul Gandhi dalam pemilu tingkat tinggi di sini, juga mengklaim bahwa keturunan Gandhi akan kalah dengan selisih yang lebih besar daripada yang dimenangkan ibunya, Sonia Gandhi, dalam pemilu tahun 2019.
Sonia Gandhi telah mengalahkan Singh pada tahun 2019 dengan lebih dari 1.67.000 suara. Namun, ini adalah margin kemenangan terendah yang pernah diraih Sonia Gandhi dalam lima pemilu, termasuk bypoll, yang ia perjuangkan dari daerah pemilihan.
“Masyarakat mempunyai kepercayaan yang besar terhadap Perdana Menteri Narendra Modi dan di bawah kepemimpinannya, negara serta pendapatan yang diperoleh dengan susah payah dari rakyatnya aman. Masyarakat Raebareli juga mempercayai perdana menteri,” kata Singh kepada PTI dalam sebuah wawancara di sini.
“Jadi, dalam skenario seperti itu, saya kira calon Kongres tidak akan mampu mempertahankan pendiriannya di hadapan calon BJP di Raebareli,” ujarnya.
Ditanya tentang Priyanka Gandhi Vadra yang berkemah di Raebareli dan berkampanye untuk saudara laki-lakinya Rahul, Singh mengatakan hal itu bisa menjadi topik diskusi bagi awak media yang datang dari luar, tetapi perkemahannya di sini bukanlah masalah bagi masyarakat Raebareli.
“Dalam pemilihan majelis tahun 2022, dia tetap di sini dan meminta suara di setiap sudut, tetapi di semua kursi majelis, Priyanka Gandhi berkemah di sini dan berlarian, sekitar 16.000 suara dikumpulkan di segmen majelis. Apakah itu Priyanka Gandhi yang sama?” katanya sambil mengecam sekretaris jenderal Kongres.
“Ini mungkin penting bagi Anda, tetapi dia tidak menganggap penting bagi masyarakat Raebareli. Dia bisa tetap di sini, itu akan sangat bagus. Dia membuat begitu banyak janji dalam pemilu tahun 2019 dan hingga tahun 2024, apalagi memenuhi janji-janji itu, dia melakukannya.” bahkan tidak berdiri bersama orang-orang di saat senang dan sedih,” tuduh pemimpin BJP tersebut.
Berbicara dalam dialek lokal, dia berkata, “‘Aaj nikli hain, humka adaza hai kauno gaon bachi na jahan belana liye mahilayein khadi na hui hain, inka swagat kare ke liye’ (Saya mempunyai gambaran bahwa ketika dia pergi ke desa, wanita akan menyambutnya dengan tongkat di tangan mereka.”
Singh menuduh bahwa keluarga Gandhi membenci Raebareli-Amethi dan itulah sebabnya mereka tidak memasukkan siapa pun dari sana dalam pemilihan Lok Sabha sejak tahun 1952 atau mengirim orang asli ke Rajya Sabha.
“Rahul Gandhi ji telah membuka ‘mohabbat ki dukaan’. Begitu banyak kebencian yang memenuhi pikiran keluarga Gandhi terhadap Amethi-Raebareli. Sejak tahun 1952 hingga sekarang, keluarga Gandhi tidak pernah memberikan tiket Lok Sabha kepada seseorang yang lahir dari ibu dari Rae Bareli ,’ klaim Singh.
Tidak ada putra Raebareli yang dikirim ke Rajya Sabha dan keluarga Gandhi tidak menjadikan siapa pun dari Rae Bareli bahkan sebagai wakil anggota parlemen.
“Perwakilan anggota parlemen juga didatangkan dari luar. Hari ini di hadapan rakyat. Bisakah hanya orang yang didatangkan dari Ludhiana yang merupakan pegawai Priyanka Gandhi yang melawan pemilu dari Amethi? Apakah tidak ada pemimpin Kongres di Amethi?” dia berkata.
“Kebencian yang mereka miliki terhadap Amethi-Raebareli, yang terwujud dalam ‘kami tidak akan memberikan tiket kepada seseorang dari Amethi atau Rae Bareli tetapi mendapatkan seseorang dari Delhi atau Ludhiana’,” kata pemimpin BJP itu.
Mereka memiliki “kebencian” terhadap Amethi-Raebareli dalam pikiran mereka dan kali ini, Amethi-Raebareli akan memberikan balasan yang pantas kepada mereka, kata Singh.
Sementara Rahul Gandhi mencalonkan diri dalam pemilihan Lok Sabha dari kursi Raebareli, Kishori Lal Sharma, seorang pembantu dekat keluarga Gandhi, telah dicopot dari kursi Amethi.
Singh juga membantah anggapan bahwa Raebareli adalah benteng elektoral Kongres.
“Benteng itu yang punya empat-lima MLA, delapan blok pramukh, 10 zila panchayat anggota partai. Kongres tidak punya presiden pradhan atau blok pramukh, atau MLA, MLC, atau zila panchayat,” ujarnya.
Singh mengklaim Kongres bahkan tidak memiliki anggota parlemen dan meskipun sertifikat anggota parlemen ada pada Sonia Gandhi namun berdasarkan prinsip, dia bukanlah anggota parlemen.
Dia berjuang untuk mendapatkan tiket Kongres tetapi faksi SP, BSP dan Apna Dal (Kamerawadi) mendukungnya dan dia berjuang sebagai wakil dari empat partai, klaim Singh.
“Jika dia bertarung sebagai wakil Kongres, jika Anda melihat suara saya, Anda akan menemukan bahwa saya akan menang satu per lakh hanya melawan kandidat Kongres Sonia Gandhi,” bantahnya.
“Anda tidak dapat membayangkan kemerosotan yang dialami Kongres di sini. Pada tahun 2019, ketika saya bertarung dalam pemilu, saya memperjuangkan skor pemilu majelis tahun 2017. Pada tahun 2017, suara semua calon anggota Kongres di Kongres adalah 3,40,000 dan saya mendapat 3,60,000 suara dan sekarang ketika skor Kongres mencapai 1,40,000 suara pada pemilihan majelis tahun 2022, Kongres telah kehilangan 2 lakh suara,” katanya.
Rahul Gandhi tidak mendapat dukungan dari partai-partai seperti Sonia Gandhi, jadi tidak ada keraguan bahwa dalam hal jumlah suara yang dimenangkan Sonia Gandhi pada tahun 2019, Rahul Gandhi akan kalah dengan selisih yang lebih besar dari itu, kata Singh.
Dia mengatakan tidak boleh dipercaya bahwa Kongres tidak terkalahkan di sini karena mantan perdana menteri Indira Gandhi dikalahkan dari sini, pasca keadaan darurat.
“Mereka yang mengatakan demikian tidak mengetahui sejarah Rae Bareli. Di Raebareli, Indira Gandhi mengalami kekalahan telak. Mereka yang mengatakan Kongres tidak kalah, seharusnya mereka diberitahu bahwa Rae Bareli adalah tanah rakyat yang tidak membiarkan hal itu terjadi. Warga Inggris menduduki wilayah itu selama setahun,” katanya.
Dalam pemilu Lok Sabha terakhir, Sonia Gandhi mengantongi 534.918 suara (55,8 persen) dibandingkan Singh yang memperoleh 367.740 suara (38,36 persen).