Seorang pendaki gunung berkebangsaan Amerika Serikat (AS) dan pemandunya yang berasal dari Nepal tewas dalam bencana longsoran salju di Gunung Shishapangma di Tibet, China barat daya, kata perusahaan tur kepada AFP pada Minggu (8/10). Insiden tersebut juga mengakibatkan dua orang masih hilang dan satu orang terluka parah.
Gunung Shishapangma, salah satu gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.027 meter di atas permukaan laut berada di wilayah China.
Kecelakaan itu terjadi Sabtu (7/10) sore “pada ketinggian antara 7.600 dan 8.000 meter”, kata kantor berita pemerintah China Xinhua, mengutip Biro Olahraga Tibet, yang mengonfirmasi jumlah korban jiwa.
Mingma David Sherpa dari Elite Exped, yang menangani ekspedisi tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa Anna Gutu, seorang pendaki gunung AS, tewas.
“Kami mendapat laporan Anna dan pemandunya terkena longsoran kemarin, jenazahnya sudah ditemukan,” ujarnya.
“Ada juga pendaki lain yang hilang dan upaya penyelamatan sedang dilakukan,” katanya, seraya menambahkan bahwa upaya tersebut menjadi rumit. Pasalnya “helikopter tidak dapat digunakan” di gunung tersebut karena kebijakan pembatasan China.
Tashi Sherpa dari Seven Summit Treks mengidentifikasi pendaki AS yang hilang sebagai Gina Marie Rzucidlo dan pemandunya sebagai Tenjin “Lama” Sherpa.
“Dua longsoran salju melanda gunung kemarin, berdampak pada beberapa pendaki. Ada yang luka-luka dan dua pendaki asal Amerika (Gina Marie Rzucidlo) dan pemandu kami Tenjin hilang,” ujarnya.
“Upaya pencarian sedang dilakukan.”
Kedua perempuan tersebut berlomba untuk menjadi perempuan AS pertama yang mendaki 14 puncak dengan ketinggian lebih dari 8.000 meter, menurut surat kabar Nepal berbahasa Inggris The Himalayan Times.
Seluruh aktivitas pendakian gunung di Gunung Shishapangma dihentikan, kata Xinhua. [ah/ft]
